Pengurusan Izin PBF

Berikut ini adalah yang menjadi persyaratan izin PBF adalah sebagai berikut :

1. Akta Pendirian dan perubahan (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika ada) (Fotocopy)
2. SK pengesahan pendirian dan perubahan (Fotocopy) yang dikeluarkan oleh
3. Kemenkumham, jika PT dan Yayasan
4. Kementrian, jika koperasi
5. Pengadilan Negeri, jika CV
6. NPWP Badan Hukum (Fotocopy)
7. Persetujuan tetangga (kiri, kanan, depan, belakang disertai KTP)
8. Izin mendirikan Bangunan (IMB) (Fotocopy)
9. Surat Izin Praktik (SIP) atau Surat Izin Kerja (SIK) apoteker
10. Izin Pedagang Besar Farmasi (PBF) Pusat (Fotocopy)
11. Surat Tanda Registrasi (STR) Apoteker Penanggungjawab (Fotocopy)
12. Surat Pernyataan diatas kertas bermaterai Rp6.000 yang menyatakan bahwa kepala cabang tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi
13. Ijazah apoteker penanggung jawab (Fotocopy)
14. Surat perjanjian kerjasama antara pimpinan dan apoteker penanggung jawab yang di sah kan oleh notaris
15. Surat keterangan berhenti bekerja dari tempat kerja terakhir apoteker penanggung jawab
16. Peta lokasi kantor dan gudang
17. Denah kantor dan gudang beserta ukurannya (sesuai skala)
18. Datar Pustaka (farmakope edisi terakhir, peraturan perundang undangan, dan lain lain)
19. Perlengkapan Administrasi (kartu stok, faktur, surat pesanan, dan lain lain)
20. Sertifikat Tanah/Akte Waris/Akte Hibah/Akte Jual Beli (AJB), bila bukan atas nama pemohon, lampirkan data pendukung.
21. Perjanjian sewa menyewa tanah atau bangunan.
22. Surat Pernyataan diatas kertas bermeterai Rp 6.000 dari pemilik tanah atau bangunan yang menyatakan tidak keberatan tanah atau bangunan digunakan.
23. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik tanah atau bangunan (Fotocopy)